Serial Like a Dragon telah lama dikenal sebagai game yang kaya akan cerita dan nuansa khas budaya Jepang. Meskipun mengalami beberapa perubahan protagonis dan mekanisme permainan, fokus dari seri ini tetap tak tergoyahkan, yakni mengisahkan tentang pria paruh baya dengan segala permasalahan hidup yang relevan bagi mereka.
Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh para pengembang yang menyatakan bahwa tema-tema ini akan terus menjadi inti dari game tersebut untuk ke depannya.
Fokus pada Cerita Pria Paruh Baya
Sejak awal, serial Like a Dragon — sebelumnya dikenal sebagai Yakuza — telah menampilkan Kazuma Kiryu sebagai protagonis utama, seorang pria paruh baya dengan latar belakang dunia kriminal yang kompleks. Namun, dengan pengenalan Ichiban Kasuga sebagai karakter utama baru, game ini mengalami transisi dari yang tadinya berbasis aksi ke sistem berbasis giliran (turn-based).
Meski begitu, tema “bapak-bapak” tetap dijaga agar menjadi fondasi utama, memastikan bahwa permainan ini relevan dengan demografi pemain utamanya, yakni para pria dewasa.
Gaya Naratif yang Terus Berevolusi
Ryosuke Horii, selaku Director, dan Hirotaka Chiba, sebagai Lead Planner, menegaskan bahwa meskipun protagonisnya berganti, cerita dan elemen naratif akan tetap berakar pada kehidupan pria paruh baya. Artinya, player masih akan menemukan karakter-karakter yang relatable, dengan permasalahan khas yang sering dihadapi oleh pria-pria di usia tersebut.
Contohnya, Adachi, salah satu karakter dalam game, seringkali memikirkan masalah kesehatan seperti asam urat setiap kali ia ingin minum bir. Detail kecil seperti ini dirancang untuk membuat game-nya jadi lebih dekat dengan realita.
Baca Juga: Respawn Entertainment Sukses Basmi Ratusan Ribu Akun Apex Legends yang Gunakan Cheat!
Developer Like a Dragon menggambarkan experience bermain game ini seperti “nongkrong santai di bar bersama bapak-bapak,” bukan seperti pesta liar ala anak muda. Dengan pendekatan ini, mereka berharap dapat menarik pemain yang lebih dewasa yang mungkin merasa jenuh dengan game yang menargetkan demografi lebih muda.
Tema-tema seperti masalah kesehatan, kehidupan pasca-kerja, hingga pertanyaan-pertanyaan eksistensial yang kerap menghinggapi pria di usia paruh baya menjadi daya tarik tersendiri.
Meskipun narasi dan mekanisme permainan berubah, elemen dasar seperti karakter pria paruh baya yang memiliki kehidupan kompleks dan relatable tetap menjadi prioritas. Sebagai bukti, game terbaru mereka, Like a Dragon: Infinite Wealth, tetap setia pada formula yang sama, memperlihatkan bahwa developer ingin menjaga identitas serial tersebut agar tetap bisa dinikmati oleh penggemar lama maupun pemain baru.
Sumber: Automaton