Procedural Generation merupakan salah satu aspek yang menarik sekali untuk dibahas, pasalnya saat sebuah game memanfaatkan metode ini, setiap kali menekan tombol start, dunia yang muncul selalu berbeda. Rasanya seperti membuka kado yang isinya tidak pernah sama.
Itulah sihir dari procedural generation. Teknologi ini menjadi pendekatan paling cerdas yang membuat konten digital terasa hidup dan mempunyai nilai replayability tinggi. Yang jelas, procedural generation sudah menjadi salah satu inovasi paling berpengaruh di dunia game modern.
Tapi, apa sebenarnya procedural generation? Bagaimana teknologi ini berbeda dari metode randomize pada umumnya? Dan kenapa banyak developer memilih jalan ini meskipun risikonya cukup tinggi?
Apa Itu Procedural Generation?
Baca Juga: Lagi Viral! Ini Cara Membuat Foto Polaroid AI Realistis Bareng Seleb di Gemini
Kalau ditanya “apa sih procedural generation?”, jawabannya adalah sebuah teknik yang menggunakan algoritma guna menciptakan konten game secara otomatis. Bedanya dengan desain manual, procedural generation bisa menghadirkan dunia, level, bahkan item yang selalu segar setiap kali pemain memulai permainan baru.
Bisa kamu bayangkan sendiri apa yang terjadi jika developer harus membuat 1.000 level secara manual, hal tersebut tentu bakal memakan waktu dan biaya yang masif. Dengan procedural generation, sistem hanya perlu diberi “aturan main” tertentu. Misalnya, hutan harus punya pepohonan, gua harus berisi musuh, atau bioma harus berbeda di tiap area, dari aturan itulah lahir kombinasi yang hampir tak terbatas, tanpa perlu campur “tangan manusia” di setiap detailnya.
Jika berhasil diterapkan, replayability pun akan meroket secara drastis. Pemain bisa terus mencoba hal baru tanpa harus merasa bosan, karena experience bermain yang ditawarkan selalu berubah.
Perbedaan Procedural Generation dan Random Generation
Baca Juga: Bahaya Konten NSFW di Internet, Kenali dan Lindungi Diri Kamu
Sekilas, procedural generation sering disamakan dengan random generation. Padahal keduanya punya “nyawa” yang berbeda.
Random generation hanyalah proses mengacak elemen yang sudah ada. Misalnya, kamu punya 10 jenis monster, lalu game mengacak urutannya di setiap level. Jadi, ya tetap sama saja, monster yang muncul hanya kombinasi dari daftar yang terbatas. Variasinya ada, tapi cepat terasa repetitif.
Sedangkan procedural generation jauh lebih ambisius. Teknologi tersebut membangun konten dari serangkaian aturan matematis, bukannya acak. Dunia yang lahir bisa terasa koheren, punya pola, bahkan kadang menciptakan kejutan yang tidak pernah disangka-sangka oleh pihak developer-nya sendiri.
Contoh Game Populer dengan Procedural Generation
Baca Juga: 35 Game Dewasa 18+ Terbaru 2025 Android & PC (Full Tanpa Sensor)
Ketika membahas soal contoh game populer dengan procedural generation, pasti banyak orang langsung teringat pada Minecraft. Game kotak-kotak ini mampu menghasilkan dunia tak berujung dengan bioma unik di setiap permainannya.
Contoh lain adalah No Man’s Sky. Game ini sempat bikin heboh karena menjanjikan alam semesta yang diisi oleh miliaran planet unik. Meskipun sempat menuai kritik saat awal rilis karena dunianya terasa kosong, update demi update akhirnya membuat eksplorasi jadi lebih menarik.
Singkatnya, procedural generation adalah alasan kenapa game bisa terasa hidup dan seakan tak pernah kehabisan ide untuk disajikan.
Manfaat Ekonomi Bagi Developer
Baca Juga: 9 APK Penghasil Uang Tanpa Deposit Terbukti Membayar 2025 (Saldo DANA & PayPal)
Untuk gamer, procedural generation bisa dibilang merupakan sebuah keajaiban yang bikin game selalu fresh. Tapi dari kacamata developer, ada alasan lain kenapa teknik ini begitu menggoda, yakni efisiensi biaya dan waktu.
Seperti yang kita tahu, sekarang ini mulai lahir studio-studio indie yang menunjukan taringnya. Mengetahi fakta tersebut, apa yang terjadi jika sebuah tim kecil harus merancang ribuan level secara manual? Tentunya bakal butuh tenaga ekstra, biaya besar, dan waktu pengembangan yang bisa molor bertahun-tahun. Berkat procedural generation, developer cukup membuat “aturan dasar”, lalu sistem yang akan mengurus sisanya.
Selain itu, game yang menggunakan procedural generation lebih mudah untuk diskalakan. Artinya, developer bisa menawarkan dunia luas dan konten variatif meski dengan tim yang terbatas.
Problem yang Harus Siap Dihadapi
Baca Juga: Cara Mudah Mengatur Anggaran Bulanan Agar Keuangan Lebih Teratur
Meski terdengar keren, masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait procedural generation. Karena apabila teknologi ini tidak dirancang secara hati-hati, hasilnya bisa terasa hambar dan tidak berguna.
Contoh paling jelas ada pada No Man’s Sky saat rilis perdana. Meskipun berhasil menghadirkan miliaran planet, banyak pemain merasa dunianya kosong dan repetitif. Variasi memang ada, tapi kurang punya “jiwa” atau detail naratif yang membuatnya hidup. Akibatnya, hype besar yang dibangun malah jadi bumerang.
Procedural generation memang bisa menciptakan dunia yang luas, tapi risiko monoton juga sama besarnya jika tidak dipandu desain manual. Solusi yang kini banyak dipakai adalah pendekatan hybrid, menggabungkan procedural generation dengan elemen buatan tangan (hand-crafted design). Dengan begitu, game tetap punya struktur naratif yang kuat, namun tetap memberikan kejutan bagi pemain.
Integrasi dengan AI Modern
Baca Juga: 7 Remaster Game Klasik Terbaik yang Tetap Setia pada Versi Orisinal
Kalau dulu procedural generation hanya mengikuti aturan statis, dengan AI, sistem bisa belajar dari pilihan pemain.
Potensi ini sudah mulai terlihat di beberapa eksperimen game indie dan prototyope VR. Bahkan, ada prediksi bahwa genre seperti cozy games atau open-world survival bisa jadi lebih personal berkat adaptasi procedural-AI. Narasi tidak lagi linear karena setiap pemain dapat merasakan dunianya yang unik.
Tabel Perbandingan
Bagian Konten | Penjelasan | Contoh / Catatan |
---|---|---|
Pengertian Procedural Generation | Teknik algoritma untuk menciptakan konten game (level, dunia, item) secara otomatis tanpa desain manual penuh. | Membuat dunia, level, atau item selalu berbeda tiap kali bermain. |
Perbedaan Procedural vs Random Generation | – Random: hanya mengacak elemen yang sudah ada.- Procedural: membangun konten baru berdasarkan aturan matematis. | Random → cepat repetitif.Procedural → variatif, koheren, penuh kejutan. |
Contoh Game Populer | Game yang terkenal memakai procedural generation. | Minecraft (dunia tak berujung), No Man’s Sky (miliaran planet), Hades & Dead Cells (level variatif). |
Manfaat untuk Developer | Efisiensi biaya, waktu, tenaga, dan memudahkan scaling konten game. | Studio indie bisa menciptakan konten masif dengan tim kecil. |
Masalah & Risiko | Konten bisa terasa hambar, monoton, atau kosong jika tidak didesain hati-hati. | Kasus No Man’s Sky saat rilis awal → dunia luas tapi terasa kosong. |
Solusi (Hybrid Design) | Menggabungkan procedural dengan desain manual untuk keseimbangan. | Dunia tetap luas + tetap punya narasi dan detail yang hidup. |
Integrasi AI Modern | Procedural dipadukan AI agar konten adaptif sesuai gaya main pemain. | Game indie & prototipe VR mulai uji coba → dunia jadi personal. |
Kelebihan untuk Gamer | Replayability tinggi, dunia selalu segar, penuh kejutan. | Pemain tidak cepat bosan karena konten selalu berubah. |
Kelemahan untuk Gamer | Bisa repetitif atau kehilangan “jiwa” jika hanya mengandalkan algoritma. | Konten luas tapi dangkal → pengalaman kurang bermakna. |
Kesimpulan | Procedural generation = teknologi inovatif yang perlu balance antara algoritma dan kreativitas manusia. | Dunia bisa luas + unik, tapi tetap butuh sentuhan manual. |
FAQ
-
Apa itu procedural generation dalam game?
Procedural generation adalah teknik algoritma yang digunakan untuk membuat konten game dinamis seperti level, dunia, atau item secara otomatis. -
Apa perbedaan procedural generation dan random generation?
Random hanya mengacak elemen yang sudah ada, sementara procedural membangun konten baru berdasarkan aturan matematis sehingga lebih variatif dan koheren. -
Game apa saja yang populer menggunakan procedural generation?
Beberapa contohnya adalah Minecraft, No Man’s Sky, Hades, dan Dead Cells. -
Apa manfaat procedural generation bagi developer game?
Menghemat biaya, waktu, dan tenaga desain manual, sekaligus membuat game lebih mudah diskalakan untuk konten besar. -
Apa kelemahan procedural generation?
Jika tidak dirancang dengan baik, hasilnya bisa monoton, kurang bermakna, dan minim narasi.
Akhir Kata
Procedural generation menjadi salah satu metode terbaik untuk menciptakan dunia yang tidak mengenali batas. Namun, seperti yang sudah dibahas, procedural generation bukan solusi yang instan. Teknologi ini butuh balancing antara algoritma dan sentuhan manusia agar map atau dunia yang tercipta tidak hanya luas, tapi juga menarik.
Nah, sekarang pertanyaannya, bagaimana menurut kamu? Apakah kamu lebih suka dunia game yang terstruktur rapi buatan tangan, atau lebih menikmati apa yang ditawarkan oleh procedural generation?