Barubaru dirilis pendapatan PC Gaming 2024 yang ternyata cukup membuat kita garuk-garuk kepala. Tidak semua orang adalah pahlawan. Terkadang, pahlawan adalah orang yang membeli skin naga emas di dalam suatu game dengan gaji satu bulannya. Dan menurut laporan terbaru, orang-orang seperti ini telah berhasil menggerakkan ekonomi global lebih hebat daripada pemerintah kecil.
Dalam berita yang sama sekali tidak mengejutkan ini, Laporan pendapatan game PC Newzoo tahun 2024 mengonfirmasi bahwa mayoritas pendapatan PC Gaming 2024 berasal dari satu hal yang sudah lama kita curigai sebagai akar kehancuran moral modern, yakni microtransaction.
Microtransactions Menguasai 58% Pendapatan

Menurut data dari Newzoo, industri PC gaming menghasilkan US$37,3 miliar di tahun 2024. Ini adalah angka yang mengesankan, terutama jika kita menyadari bahwa sebagian besar uang itu tidak dihabiskan untuk membeli game, tetapi untuk membeli sesuatu yang bahkan bukan game.
Sebanyak 58% dari pendapatan tersebut—setara dengan US$24,4 miliar—datang dari microtransaction. Ya, lebih dari separuh, artinya jika uang itu dikumpulkan, kita bisa membeli satu negara kecil, atau mungkin membangun koloni di Mars yang hanya menjual battle pass.
Laporan ini juga menunjukkan pertumbuhan 1,4% year-over-year untuk sektor microtransaction, membuktikan bahwa kecanduan belanja digital bukan hanya tren sesaat, melainkan sudah menjadi gaya hidup. Untuk sektor DLC, ada pertumbuhan 0,8%, yang bisa diterjemahkan sebagai “orang-orang juga masih suka membayar tambahan supaya game mereka terasa lumayan lengkap.”
Tidak mau kalah, game seperti Call of Duty: Black Ops 6, Roblox, dan Fortnite menjadi aktor utama pada fenomena tersebut. Mereka bertanggung jawab atas lonjakan pembelian topi virtual, senjata berwarna, dan tarian absurd yang harganya cukup mahal untuk membayar satu semester kuliah di beberapa negara.
Tabungan Masa Depan Gamers atau Skema Ponzi dengan Grafis Ciamik?
Baca Juga: Cara Download Denis Di Gebukin Warga, Game yang Mampu Keluarkan Insting Primitif
Dengan 58% dari pendapatan PC Gaming 2024 disumbang oleh microtransactions di industri game, kita harus angkat topi untuk para pemain yang secara sukarela memperlakukan dompet mereka seperti piñata—dipukul sampai isi-isinya berhamburan untuk membeli skin senjata yang kelihatan 3% lebih mengkilap.
Menurut laporan pendapatan game PC Newzoo, Call of Duty: Black Ops 6, Roblox, dan Fortnite menjadi tiga pahlawan tanpa tanda jasa yang berhasil membuktikan bahwa “gratis main, bayar bahagia” bukan hanya lelucon belaka, tapi model bisnis nyata yang menghasilkan miliaran dolar.
Call of Duty: Black Ops 6, misalnya, berhasil membuat para pemain merasa butuh mengeluarkan uang sungguhan hanya untuk mendapatkan jimat senjata berbentuk bebek karet bersayap api. Sementara itu, Roblox terus menjadi tempat di mana anak-anak menghabiskan uang orang tua mereka lebih cepat daripada IPO startup teknologi yang overhyped.
Dan jangan lupakan Fortnite, yang berhasil menciptakan fenomena budaya global… di mana membeli tarian virtual seharga makan siang di restoran cepat saji dianggap investasi emosional yang berharga.
DLC, Game yang Sudah Kamu Bayar Ternyata Belum Cukup Lengkap

Di tengah pesta mikrotransaksi ini, ada juga sektor DLC yang tumbuh 0,8%, atau sekitar US$5,3 miliar. Kenaikan ini mungkin terdengar kecil dibandingkan US$24,4 miliar dari mikrotransaksi, tapi, setidaknya kita tahu bahwa masih ada orang yang rela membayar tambahan hanya untuk mendapatkan setengah cerita yang seharusnya sudah ada di game aslinya.
Kontributor utama sektor ini adalah Diablo 4, Elden Ring, dan World of Warcraft. Atau dalam istilah lain, game yang sudah kamu mainkan selama 300 jam, tapi sekarang kamu harus bayar ekstra untuk membuka pintu yang developer sengaja kunci di awal.
Satu contoh brilian adalah DLC Elden Ring, yang bisa diibaratkan seperti membeli tiket ke konser rock legendaris, hanya untuk tahu kalau sesi encore favoritmu ternyata dipisah jadi konser kedua yang harus dibayar lagi. Sebuah pengalaman spiritual yang luar biasa… untuk dompet kamu.
Game Premium Jadi Spesies yang Terancam Punah
Sementara sektor mikrotransaksi dan DLC menari-nari di atas kuburan masa depan keuangan para gamer, sektor Premium Games harus menelan pil pahit berlapis emas. Pendapatan dari game berbayar full price menurun 2,6% menjadi “hanya” US$10,7 miliar. Cukup besar, tapi jelas tidak cukup besar untuk menyelamatkan game AAA dari extinction event bernama Battle Pass.
Di dunia di mana orang bisa main game gratis dengan membeli 73 kostum berbeda untuk satu karakter, membayar harga penuh untuk game lengkap sudah terasa seperti membeli sapi utuh hanya karena ingin minum susu. Banyak gamer sekarang merasa bahwa membeli game premium itu “kuno“, seperti menggunakan telepon umum atau menulis surat cinta dengan tinta.
Jika tren ini berlanjut, kita bisa berharap 2030 menjadi tahun di mana satu-satunya game berbayar adalah Microsoft Excel, dan itu pun akan punya microtransaction untuk membeli rumus tambahan.