Grand Theft Auto VI (GTA VI) kembali menjadi sorotan. Namun pada kasus kali ini bukan karena rumor-rumor yang beredar terkait gameplay-nya, tetapi karena kontroversi seputar lisensi musik dari game GTA VI.
Rockstar Games baru-baru ini dikabarkan menawarkan sekitar 115 juta Rupiah atau setara dengan US$7.500 untuk mendapatkan lisensi lagu dari band Heaven 17, dan penawaran ini mendapat reaksi keras dari salah satu anggotanya, Martyn Ware.
Penawaran Lisensi Musik GTA VI yang Menuai Kritik
Rockstar Games telah memberikan penawaran sebesar 115 juta Rupiah untuk lisensi lagu “Temptation” dari Heaven 17. Penawaran ini mencakup hak penggunaan musik tersebut tanpa batas waktu dan tanpa tambahan royalti di masa mendatang. Bagi banyak pihak, tawaran tersebut mungkin terlihat lumayan, tetapi tidak demikian dengan Martyn Ware, selaku anggota dari Heaven 17.
Ware, pada cuitan Twitter-nya, menyatakan ketidakpuasan terhadap jumlah yang ditawarkan tersebut. Ia merasa bahwa angka tersebut terlalu kecil, terutama mengingat besarnya keuntungan finansial yang diperoleh dari GTA V, seri sebelumnya yang menghasilkan lebih dari US$8.6 miliar.
Baca Juga: Earth Defense Force 6 Laris Manis, Terjual 550.000 Unit dan Kian Populer!
Maka dari itu, Ware mengungkapkan bahwa nilai yang lebih masuk akal untuk lisensi permanen seperti itu seharusnya berada di kisaran US$75.000, yang mana sepuluh kali lipat dari tawaran Rockstar.
IT WAS $7500 – for a buyout of any future royalties from the game – forever…
To put this in context, Grand Theft Auto 6 grossed, wait for it…
$8.6 BILLION
Ah, but think of the exposure…
Go fuck yourself
— Martyn Ware 🦉 (@martynware) September 7, 2024
Mengapa Lisensi Musik Begitu Penting di Industri Game?
Jika kita berbicara soal lisensi, lisensi musik sebenarnya bukan hanya soal izin untuk menggunakan lagu tertentu, tetapi juga merupakan bagian dari identitas dan atmosfer yang dibangun oleh game itu sendiri. GTA, dengan gaya open-world-nya, dikenal karena menghadirkan radio in-game yang menampilkan berbagai macam lagu populer. Inilah yang menjadikan musik sebagai elemen penting, bahkan menjadi penentu terbesar experience bermain bagi banyak penggemar.
Namun, penawaran lisensi musik tidak selalu sederhana. Besaran nilai yang ditawarkan biasanya dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk popularitas musisi, relevansi lagu dengan tema game, hingga potensi finansial dari lisensi tersebut.
Bagi Rockstar, mendapatkan musik yang tepat untuk game mereka adalah hal yang krusial, namun bagi para musisi, ini adalah kesempatan besar untuk mendapatkan eksposur yang lebih luas serta memperoleh pendapatan tambahan dari royalti atau penjualan.
Perspektif Martyn Ware
Martyn Ware, di sisi lain, menyadari manfaat eksposur yang bisa diperoleh band-nya dari hadir di game sebesar GTA VI. Namun, ia juga menilai bahwa peningkatan eksposur ini tidak sebanding dengan benefit finansial yang diterima.
Ware mengungkapkan bahwa meskipun lagu mereka diputar satu juta kali sebagai hasil dari peningkatan eksposur, pendapatan tambahan yang diperoleh setiap anggota band hanya sekitar US$1.000 atau setara dengan 15 juta Rupiah.
Ia menambahkan bahwa perbedaan besar dalam pendapatan ini menunjukkan ketidakseimbangan dalam penawaran lisensi, terutama bila dibandingkan dengan skala dan pendapatan yang diperoleh oleh Rockstar dari franchise GTA.
Sebenarnya, tanggapan kritis dari Ware ini tidak hanya menggambarkan ketidakpuasan seorang musisi terhadap tawaran lisensi yang rendah, tetapi juga bakal membuka diskusi lebih luas tentang kebijakan lisensi musik dalam industri game.
Seiring dengan meningkatnya popularitas dan nilai ekonomi dari game, permintaan untuk penggunaan musik juga akan semakin meningkat, sehingga bakal memicu negosiasi yang lebih kompleks dan seringkali menantang antara pihak pengembang game dan pemilik hak musik.