pelanggaran ubisoft

Ubisoft Dituduh Melakukan Pelanggaran Privasi

Industri video game kembali diguncang dengan masalah privasi, kali ini melibatkan perusahaan raksasa Ubisoft. Tuduhan pelanggaran kebijakan data konsumen mencuat setelah dua individu, Trevor Lakes dan Alex Rajjoub, mengajukan gugatan terhadap Ubisoft.

Mereka menuduh perusahaan tersebut membagikan data pribadi mereka tanpa persetujuan melalui Meta Pixel milik Facebook, sebuah alat yang digunakan untuk melacak aktivitas pengguna di situs web.

Topik Menarik Lainnya:  Login Earth Defense Force 6 Tak Perlu Akun Epic Games

Apa Itu Meta Pixel dan Mengapa Jadi Masalah?

pelanggaran ubisoft

Meta Pixel, atau yang dikenal juga sebagai Facebook Pixel, adalah alat analitik milik Meta yang dirancang untuk memantau aktivitas pengguna di berbagai situs web. Fungsinya antara lain untuk melacak tampilan halaman, transaksi pembelian, serta interaksi pengguna lainnya yang berkaitan dengan kampanye iklan. Bagi perusahaan seperti Ubisoft, alat ini dianggap berguna untuk memaksimalkan strategi pemasaran mereka.

Namun, masalah muncul ketika data pribadi pengguna dibagikan tanpa sepengetahuan atau persetujuan mereka. Dalam kasus ini, Trevor Lakes dan Alex Rajjoub merasa bahwa Ubisoft telah melanggar privasi mereka dengan menggunakan Meta Pixel untuk mengirimkan data ke Facebook. Hal ini menjadi dasar gugatan yang kini dihadapi oleh Ubisoft.

Pengajuan Gugatan oleh Trevor Lakes dan Alex Rajjoub

Trevor Lakes dari California dan Alex Rajjoub dari West Virginia menuntut Ubisoft atas dasar pelanggaran privasi. Mereka mengklaim bahwa selama menggunakan layanan Ubisoft+, data pribadi mereka dibagikan tanpa sepengetahuan mereka kepada Meta melalui Facebook Pixel.

Yang lebih parah, para penggugat merasa bahwa mereka tidak pernah memberikan izin untuk praktik semacam ini, yang akhirnya menimbulkan kerugian pribadi bagi mereka.

Kasus ini menyoroti bagaimana penggunaan teknologi pelacakan seperti Meta Pixel bisa berpotensi menjadi alat penyadapan yang mengancam hak privasi pengguna. Lakes dan Rajjoub menyatakan bahwa mereka telah menjadi korban penyadapan data tanpa otorisasi, yang di kemudian hari diketahui dibagikan ke Facebook.

Jika kamu tertarik untuk membaca dokumen gugatannya, kamu bisa langsung mengunjungi halaman berikut!

pelanggaran ubisoft

Baca Juga: TikTok Indonesia Miliki Pengguna Terbanyak di Dunia, Apa yang Membuatnya Begitu Populer?

Penggunaan alat pelacak seperti Meta Pixel tentu menawarkan benefit bagi perusahaan. Melalui data yang dikumpulkan, perusahaan bisa memantau perilaku pengguna dan menyesuaikan strategi pemasaran mereka secara lebih tepat sasaran. Namun, tanpa transparansi yang jelas kepada pengguna, praktik ini bisa dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap privasi.

Ubisoft yang mengandalkan layanan berlangganan seperti Ubisoft+, mewajibkan pengguna untuk login melalui akun Facebook, dan di sinilah Meta Pixel berperan. Alat ini mengumpulkan informasi aktivitas pengguna, yang kemudian dikirimkan ke Facebook untuk dianalisis dan digunakan dalam kampanye iklan. Meski demikian, masalah muncul ketika para pengguna merasa tidak diberitahu bahwa data mereka diambil dan dibagikan kepada pihak ketiga.

Topik Menarik Lainnya:  5 Cara Mengatasi LDPlayer Stuck di 50% atau 97%

Ubisoft, sebagai perusahaan game besar, tentunya harus berhati-hati dalam menangani masalah hukum seperti ini, mengingat potensi dampak jangka panjang terhadap kepercayaan konsumen. Jika terbukti bersalah, tidak hanya denda yang akan mereka hadapi, tetapi juga hilangnya kepercayaan dari para pengguna yang khawatir data mereka tidak aman.