Rekor Dunia Gamer – Ketika mendengar kata “gamer,” yang terlintas di pikiran kita mungkin seseorang yang menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar, berjuang untuk mencapai level tertinggi dalam game favoritnya.
Namun, bagaimana jika gamer tersebut ternyata merupakan seorang sultan dari Arab Saudi yang memiliki koleksi konsol game terbesar di dunia? Bahkan berhasil menorehkan prestasi yang diakui oleh Guinness World Records.
Rekor Dunia yang Dicapai
Baca Juga: Microsoft Hentikan Dukungan untuk Paint 3D, Berikut Alasannya!
Baru-baru ini, Guinness World Records secara resmi mengumumkan pencapaian luar biasa dari seorang gamer bernama Ibrahim Al-Nasser. Sultan asal Riyadh, Arab Saudi tersebut berhasil mencatatkan namanya dalam buku rekor dunia dengan kategori “Konsol Game Terbanyak yang Terhubung ke Satu TV.” Rekor ini tidak hanya membuktikan kecintaannya terhadap game, tetapi juga menunjukkan betapa seriusnya ia dalam menekuni hobinya tersebut.
Koleksi Konsol dari Berbagai Generasi
Ibrahim Al-Nasser memiliki koleksi konsol game yang sangat beragam, mulai dari yang klasik hingga modern. Di ruang koleksi pribadinya, ia menyusun dan menghubungkan konsol-konsol seperti PlayStation, Xbox, Nintendo, Sega Drive, hingga Magnavox Odyssey — yang dikenal sebagai konsol gaming pertama di dunia — ke satu TV. Setiap konsol tersebut tidak hanya dipajang sebagai koleksi, tetapi juga terhubung dan siap dimainkan kapan saja.
Menghubungkan begitu banyak konsol ke satu TV tentu bukanlah perkara mudah. Ibrahim Al-Nasser harus menghadapi berbagai macam masalah teknis yang tidak sedikit, terutama dalam hal pengaturan kabel dan perangkat tambahan yang diperlukan. Untuk mengatasi keterbatasan colokan, ia menggunakan setidaknya 30 RCA Switchers dan lebih dari 12 HDMI Switchers, serta beberapa tools tambahan lainnya.
Jika penasaran, kamu bisa menyaksikan cuplikan berikut:
Selain itu, Al-Nasser juga menekankan betapa pentingnya merapikan kabel-kabel tersebut agar tidak mengganggu estetika ruangan. Dengan telaten, ia menyusun dan menyembunyikan kabel-kabel tersebut sehingga hampir tidak terlihat oleh mata telanjang, sehingga menciptakan sebuah ruang yang tidak hanya fungsional tetapi juga artistik, seperti sebuah museum gaming.
Proses menyusun dan menghubungkan konsol-konsol tersebut membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Namun, bagi Ibrahim Al-Nasser, hasil akhirnya sangat sepadan dengan usaha yang ia lakukan.
Tidak hanya berhasil memecahkan rekor dunia, ia juga merasa bangga karena bisa menciptakan sebuah ruang yang merepresentasikan kecintaannya terhadap video game.